Taman Baca Masyarakat Genius Ngraho

ADA APA DI TBM  GENIUS NGRAHO?


Perpustakaan adalah jantung pendidikan.


Dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah salah satu komponen pendidikan yang sangat esensial. Maka akan menjadi begitu tragis bila kita melihat kenyataan yang membuktikan bahwa di TBM perpustakaan begitu sepi pengunjung “mungkin sekitar 20% dari warga desa setempat dalam seminggu” tutur ibu Silvia petugas  TBM Genuis Ngraho.
Ada beberapa alasan yang disampaikan warga baca  ketika mereka ditanya mengapa begitu enggan ke perpustakaan “waah koleksi buku-bukunya kurang menarik dan desain ruang maupun kebersihan dan kerapian perpustakaan yang saya rasa kurang” tutur Suyono warga kejar paket C PKBM MAKMUR Ngraho ini. Tempat yang sangat representatif ini ternyata memang sangat berperan pada kegiatan membaca, selain bisa menciptakan gairah untk mengkaji bukku-buku yang ada. “Harusnya perpustakaan direnovasi, dicat, di buatkan aula khusus bukan numpang dirumah warga, dan dipenuhi dengan gambar-gambar yang yang bisa menggugah selera pengunjung, selain itu pemerintah dan pihak terkait juga harus memperhatikan kesejahteraan petugas TBM agar para petugas lebih rajin dalam megelola TBM, dan bisa juga perhatian pihak-pihak terkait mampu menambah memotivasi pengelola untuk lebih kreatif dalam mencari trobosan-trobosan baru untuk mengembangakan dan menumbuhkan minat pengunjung TBM”. Kiranya itu salah satu saran dari Kasminah Instuktur LKP Genius yang kerap datang ke TBM Genius.
Pada tiap instansi pendidikan, peranan tugas pada mata pelajaran tertentu juga berpengaruh pada kunjungan  perapustakaan dan TBM-TBM daerah, “tapi kendalanya lokasi TBM yang kurang strategis dan jauh dari sekolahan-sekolahan membuat saya makin malas mencari tugas diperpustakaan, akhirnya saya memilih alternatif gampang dan singkat lewat internet untuk membantu mencari berbagai kebutuhan tugas yang saya kerjakan”. Kata Wiwik siswa Kelas XII SMA ini.
Untuk itu pak Sarijan (salah satu PLS Ngraho) menyarankan mestinya sekolah dan semua instansi pendidikan mempunyai perpustakan yang memadai dan dibantu petugas khusus untuk melayani para pengunjung, dengan begitu bisa lebih tertib dan tidak pernah tutup. Di tambah lagi apabila kita berlangganan majalah remaja dan media masa agar lebih menarik perhatian siswa dan warga pada umumnya. Lain lagi saran dari bu Marpuah (Tutor kejar paket C) bahwa perpustakaan kita minim sekali buku-buku fiksi dan sastra padahal banyak lho siswa kita yang potensial dalam bidang itu.
Yang lebih menyayangkan lagi hampir belum ada di jenjang pendidikan di SD yang memiliki ruangan khusus perpustakaan yang menjadikan tambahan wahana siswa membaca dengan nyaman dan tenang, termasuk tenaga ahli kepustakaan yang langka bahkan dikecamatan Ngraho sama sekali belum ada SD yang terlayani dengan fasilitas tersebut. Namun nilai standart pendidikan tetap harus mengejar dan disamakan dengan sekolah-sekolah yang miliki layanan lebih.
            Hayo, terus bagaimana selanjutnya?, kalau perpustakaan masih menjadi jantung pendidikan, masa kita akan hidup dengan kondisi jantung tidak sehat, apa tidak sebaiknya kita berobat......?



(KASMINAH)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | KIM Kapuk Mekar | RTIK Bojonegoro
Copyright © 2011. KIM KAPUK MEKAR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Blogger Bojonegoro
Proudly powered by Blogger