Demikianlah sebutannya. Inul adalah anak penjual krupuk upil. Nama lengkapnya Khusnul Umah, biasanya warga memanggilnya dengan panggilan pendeknya Inul. Anak kelas 2 SLTP ini sudah harus berjuang banting tulang bantu ibunya dalam persiapan jual krupuk upil. Bagaimana tidak? Hidup dalam keserhanaan membuat dia tumpuh menjadi anak yang penuh pengertian pada orang tuanya.
Ibunya penjual krupuk upil, sedangkan bapaknya adalah seorang petani. Dalam hari-harinya sepulang sekolah dia biasa membantu ibunya untuk mengolah krupuk upil. Biasanya dia harus menguleni adonan hingga pulen, atau pun terkadang dia juga harus menggoreng upil dengan pasir. Baginya hal ini sudah hal biasa dan bukan hal yang berat .
Namun terkadang dia sedih bila krupuk upil yang akan dijual ibunya belum kering karena cuaca kurang mendukung saat penjemuran. Waktu yang dibutuhkan untuk menjemur krupuk upil biasanya 2 hari bila cuaca panas mendukung. Namun bila cuaca mendung atau grerimis terkadang sampai 3 atau 4 hari pun krupuk mentah ini masih belum terlalu kering.
Penjemuran dilakukan secara manual mengingat keterbatasan kemampuan dibidang pengembangan modal. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat Inul dan ibunya untuk berkarya dalam home industrinya. Krupuk upil identik dengan warna-warna yang mencolok dan bermacam-macam. Krupuk upil Inul memiliki ciri tersendiri yaitu dengan warna khasnya merah muda.
Inul dan ibunya berharap ada bantuan modal untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju. Disamping modal yang dibutuhkan, keramaian daya saing pasar pun dirasa ibu Inul mulai berat dengan bertambahnya pengusaha produsen krupuk upil. Melihat kondisi ini ibu Inul mencoba mencari cita rasa khusus tersendiri untuk krupuknya. Terutama kemurnian kering dalam penjemuran dan penggunaan kayu Jati dalam pengorengan. Kedua hal ini yang membuat cita rasa krupuk upil Inul berbeda dengan krupuk lainnya.
Ibunya penjual krupuk upil, sedangkan bapaknya adalah seorang petani. Dalam hari-harinya sepulang sekolah dia biasa membantu ibunya untuk mengolah krupuk upil. Biasanya dia harus menguleni adonan hingga pulen, atau pun terkadang dia juga harus menggoreng upil dengan pasir. Baginya hal ini sudah hal biasa dan bukan hal yang berat .
Namun terkadang dia sedih bila krupuk upil yang akan dijual ibunya belum kering karena cuaca kurang mendukung saat penjemuran. Waktu yang dibutuhkan untuk menjemur krupuk upil biasanya 2 hari bila cuaca panas mendukung. Namun bila cuaca mendung atau grerimis terkadang sampai 3 atau 4 hari pun krupuk mentah ini masih belum terlalu kering.
Penjemuran dilakukan secara manual mengingat keterbatasan kemampuan dibidang pengembangan modal. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat Inul dan ibunya untuk berkarya dalam home industrinya. Krupuk upil identik dengan warna-warna yang mencolok dan bermacam-macam. Krupuk upil Inul memiliki ciri tersendiri yaitu dengan warna khasnya merah muda.
Inul dan ibunya berharap ada bantuan modal untuk mengembangkan usahanya agar lebih maju. Disamping modal yang dibutuhkan, keramaian daya saing pasar pun dirasa ibu Inul mulai berat dengan bertambahnya pengusaha produsen krupuk upil. Melihat kondisi ini ibu Inul mencoba mencari cita rasa khusus tersendiri untuk krupuknya. Terutama kemurnian kering dalam penjemuran dan penggunaan kayu Jati dalam pengorengan. Kedua hal ini yang membuat cita rasa krupuk upil Inul berbeda dengan krupuk lainnya.
(Kapuk Mekar)
Posting Komentar