Kualitas kasur Tapelan memang sudah tidak diragukan lagi. Jenis kelasnya pun bermacam-macam mulai dari kelas bawah, menegah dan atas. Kasur jenis kelas bawah biasa adalah jenis kain lorek dengan isi kasur kapuk bercampur hati kapuk ( jegul ). Harga berkisar 350.000 hingga 500.000. Kasur kelas menengah adalah jenis kain bergambar atau bercorak namun agak tipis. Biasanya kasur jenis ini isinya kapuk randu asli, atau terkadang juga bercampur jegul. Harganya berkisar 500.000 hingga 1.000.000. Kapuk kelas atas adalah merk kain hello kitty dengan isi kapuk mekar randu asli. Harganya berkisar 1.000.000 hingga 1.500.000. semua harga tersebut tergantung panjang lebar dan tinggi kasur serta kualitas isi yang digunakan.
Dengan gambaran diatas maka dapat kami simpulkan rata-rata kualitas walaupun dari berbagai macam produsen. Namun yang menjadikan unik dari kesamaan tersebut adalah kelas-kelas dari bermacam—macam produsen. Ada produsen yang menjual kasur kapuk dengan sepeda walaupun kasurnya merk hello kitty, ada juga yang menjual kasur kapuk dengan naik motor, bahkan ada juga yang menggunakan mobil walau jenis kasur kapuknya adalah kelas bawah.
Sarini adalah salah seorang warga penjual kasur kapuk dengan menggunakan sepada. Padahal kasur kapuk buatannya tergolong laris dan jenis kualitas kasur yang dibuatnya juga merk hello kitty. Sedangkan Lamiran adalah penjual kasur kapuk dengan naik motor, dalam kesehariannya dia bisa menjual kasur dua hingga tiga kali. Bisa kita bayangkan berapa pendapatannya dalam sehari, ratusan hingga jutaan rupiah bisa dia kantongi. Disisi lain ada pula Sugik yang menjual kasur tanpa harus berkeliling karena kasur buatannya terkadang dibawa oleh distributor dengan menggunakan mobil untuk dijual diluar kota.
Menjual kasur kapuk dengan sepeda ataupun mobil tidak mempengaruhi nilai harga jual kasur. Karena biasanya penjual di Tapelan hanya memperhitungkan pengeluaran saat produksi. Mengingat kemapuan setiap individu berbeda dalam anggaran rumah tangga juga melihat banyaknya pesaing dalam produksi kasur kapuk, maka proses penjualannyapun bermacam-macam gaya sebagai daya tarik dan trik dalam penjualan tanpa harus mempengaruhi nilai harga jual. Bagi Sarini sebagai penjual kasur bersepeda selama 30 tahun ini mengaku menjual kasur bersepeda bisa memberi kesan tersendiri bagi pembeli, karena terkadang pembeli itu bukan membeli karena kebutuhan kasur mendesak tapi karena rasa kemanusiaan yang iba.
Sarini ibu dari tiga anak dan nenek dari satu cucu ini mengaku terkadang dalam seminggu dia menjual tiga atau empat kasur saja, itupun kalau ramai. Namun terkadang dalam seminggu juga dia berjualan karena pekerjaan rumahnya. Sehingga dia tergolong penjual kasur berkelas sepeda, karena hasil jualanya hanya cukup untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.
Bersepeda selama 30 tahun tidak membuat dia malas atau bersedih justru hal ini membuat dia makin semangat dalam jalini hidup, “ orang – orang pada malas olahraga hingga kini banyak berbagai jenis sakit, rata-rata teman-teman yang malas jalan pada kena rematik, asam urat, alhamdulilah saya tidak karena saya merasa lebih sehat dengan bersepeda”, ungkapnya dalam senyum.
(Mekarsari)
Dengan gambaran diatas maka dapat kami simpulkan rata-rata kualitas walaupun dari berbagai macam produsen. Namun yang menjadikan unik dari kesamaan tersebut adalah kelas-kelas dari bermacam—macam produsen. Ada produsen yang menjual kasur kapuk dengan sepeda walaupun kasurnya merk hello kitty, ada juga yang menjual kasur kapuk dengan naik motor, bahkan ada juga yang menggunakan mobil walau jenis kasur kapuknya adalah kelas bawah.
Sarini adalah salah seorang warga penjual kasur kapuk dengan menggunakan sepada. Padahal kasur kapuk buatannya tergolong laris dan jenis kualitas kasur yang dibuatnya juga merk hello kitty. Sedangkan Lamiran adalah penjual kasur kapuk dengan naik motor, dalam kesehariannya dia bisa menjual kasur dua hingga tiga kali. Bisa kita bayangkan berapa pendapatannya dalam sehari, ratusan hingga jutaan rupiah bisa dia kantongi. Disisi lain ada pula Sugik yang menjual kasur tanpa harus berkeliling karena kasur buatannya terkadang dibawa oleh distributor dengan menggunakan mobil untuk dijual diluar kota.
Menjual kasur kapuk dengan sepeda ataupun mobil tidak mempengaruhi nilai harga jual kasur. Karena biasanya penjual di Tapelan hanya memperhitungkan pengeluaran saat produksi. Mengingat kemapuan setiap individu berbeda dalam anggaran rumah tangga juga melihat banyaknya pesaing dalam produksi kasur kapuk, maka proses penjualannyapun bermacam-macam gaya sebagai daya tarik dan trik dalam penjualan tanpa harus mempengaruhi nilai harga jual. Bagi Sarini sebagai penjual kasur bersepeda selama 30 tahun ini mengaku menjual kasur bersepeda bisa memberi kesan tersendiri bagi pembeli, karena terkadang pembeli itu bukan membeli karena kebutuhan kasur mendesak tapi karena rasa kemanusiaan yang iba.
Sarini ibu dari tiga anak dan nenek dari satu cucu ini mengaku terkadang dalam seminggu dia menjual tiga atau empat kasur saja, itupun kalau ramai. Namun terkadang dalam seminggu juga dia berjualan karena pekerjaan rumahnya. Sehingga dia tergolong penjual kasur berkelas sepeda, karena hasil jualanya hanya cukup untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.
Bersepeda selama 30 tahun tidak membuat dia malas atau bersedih justru hal ini membuat dia makin semangat dalam jalini hidup, “ orang – orang pada malas olahraga hingga kini banyak berbagai jenis sakit, rata-rata teman-teman yang malas jalan pada kena rematik, asam urat, alhamdulilah saya tidak karena saya merasa lebih sehat dengan bersepeda”, ungkapnya dalam senyum.
(Mekarsari)
Posting Komentar