Kapuk Randu atau Kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia, dan (untuk varitas C. pentandra var. guineensis) berasal dari sebelah barat Afrika. Kata "kapuk" atau "kapok" juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Pohon ini juga dikenal sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa, atau pohon kapas-sutra. Juga disebut sebagai Ceiba, nama genusnya, yang merupakan simbol suci dalam mitologi bangsa Maya. (Wikipedia bahasa Indonesia)
Biji Kapok yang berisi serat di dalamnya. Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m. Pohon ini banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina, dan Amerika Selatan. Di Bogor terdapat jalan yang di sepanjang tepinyamay dinaungi pohon kapuk. Pada saat buahnya merekah suasana di jalanan menyerupai hujan salju karena serat kapuk yang putih beterbangan di udara.
Di Desa Tapelan sendiri dan sekitarnya mulai susah dijumpai kapuk randu. Sehingga sebagian warga Tapelan yang merupakan pengusaha kapuk harus mendatangkan randu dari luar kota. Sugeng salah seorang pengepul randu yang mendatangkan randu dari Pati, Jepon, Blora, Kudus dll. Ketika pengusaha randu ini mendatangkan randu dia tidak tanggung-tanggung dalam membelinya. Terkadang satu atau dua truk dia borong sekaligus. Kemudian para penjual kapuk lainnya lebih mudah untuk membeli randu padanya.
Randu dijual perbiji, seratus biji randu berkulit dijual dengan harga 20.000 rupiah. Adapun usaha pengembangan lainnya dalam rangka mengurangi penganguran di Tapelan adalah mengadakan pengelupasan kulit randu. Sugeng selain menjual randu berkulit juga melayani jual kapuk ( hasil kelupasan dari kulit). Tentu saja butuh tenaga yang lumayan banyak untuk mengelupaskan kulit randu. Dalam sehari terkadang ada pengelupas kulit randu hingga sepuluh orang. Jumlah ini tidak pasti naik turunnya, karena hasilnya adalah pekerja harian lepas atau borongan. Harga jual kapuk yang sudah mekar atau sudah terkelupas tentu saja berbeda dengan kapuk yang masih berkulit. Kapuk mekar ini dijual dengan harga kiloan. Per sekilo kapuk mekar dijual dengan harga 25.000 rupiah.
Seratus biji randu yang dikelupas pemborong dibayar dengan upah 500 rupiah. Mungkin kita membayangkan nilai ini adalah kecil namun jangan salah, karena kulit hasil kelupasan bisa jadi milik si pemborong. Kulit ini bisa mereka jual kembali, satu karung kulit randu terkadang laku hingga tiga ribu. Kulit randu bisa dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak. Karena sebagian besar warga Tapelan walaupun sudah mendapat bantuan LPG tetap mengunakan dapur bakar kayu untuk memasak. Dapur manual ini dirasa lebih hemat dan lebih cepat untuk memasak, disamping mudah dalam pencarian bahan bakar kayunya.
Sugeng memang tidak menjual kasur, bantal maupun guling namun ia menjual bahan dasarnya yaitu randu. Disamping dia membuka lapangan kerja untuk tetangganya sebagai pengelupas kulit randu, juga sebagai penjemur randu, kuli panggul randu, dia juga melayani jasa penjualan kain kasur. Dari jasa penjualan kain kasur ini dia mengembangkan tenaga kerjanya sebagai tukan jahit mesin dan tukang jahit manual ( untuk membuat kasur kenong/banjar hilir kasur). Adapaun upah untuk penjahit satu kasur adalah 10.000 rupiah. Dalam menjahit bantal guling, satu bantal 1.000 dan satu guling 1.500 rupiah.
(Kapuk Mekar)
Biji Kapok yang berisi serat di dalamnya. Pohon ini tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter 3 m. Pohon ini banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina, dan Amerika Selatan. Di Bogor terdapat jalan yang di sepanjang tepinyamay dinaungi pohon kapuk. Pada saat buahnya merekah suasana di jalanan menyerupai hujan salju karena serat kapuk yang putih beterbangan di udara.
Di Desa Tapelan sendiri dan sekitarnya mulai susah dijumpai kapuk randu. Sehingga sebagian warga Tapelan yang merupakan pengusaha kapuk harus mendatangkan randu dari luar kota. Sugeng salah seorang pengepul randu yang mendatangkan randu dari Pati, Jepon, Blora, Kudus dll. Ketika pengusaha randu ini mendatangkan randu dia tidak tanggung-tanggung dalam membelinya. Terkadang satu atau dua truk dia borong sekaligus. Kemudian para penjual kapuk lainnya lebih mudah untuk membeli randu padanya.
Randu dijual perbiji, seratus biji randu berkulit dijual dengan harga 20.000 rupiah. Adapun usaha pengembangan lainnya dalam rangka mengurangi penganguran di Tapelan adalah mengadakan pengelupasan kulit randu. Sugeng selain menjual randu berkulit juga melayani jual kapuk ( hasil kelupasan dari kulit). Tentu saja butuh tenaga yang lumayan banyak untuk mengelupaskan kulit randu. Dalam sehari terkadang ada pengelupas kulit randu hingga sepuluh orang. Jumlah ini tidak pasti naik turunnya, karena hasilnya adalah pekerja harian lepas atau borongan. Harga jual kapuk yang sudah mekar atau sudah terkelupas tentu saja berbeda dengan kapuk yang masih berkulit. Kapuk mekar ini dijual dengan harga kiloan. Per sekilo kapuk mekar dijual dengan harga 25.000 rupiah.
Seratus biji randu yang dikelupas pemborong dibayar dengan upah 500 rupiah. Mungkin kita membayangkan nilai ini adalah kecil namun jangan salah, karena kulit hasil kelupasan bisa jadi milik si pemborong. Kulit ini bisa mereka jual kembali, satu karung kulit randu terkadang laku hingga tiga ribu. Kulit randu bisa dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak. Karena sebagian besar warga Tapelan walaupun sudah mendapat bantuan LPG tetap mengunakan dapur bakar kayu untuk memasak. Dapur manual ini dirasa lebih hemat dan lebih cepat untuk memasak, disamping mudah dalam pencarian bahan bakar kayunya.
Sugeng memang tidak menjual kasur, bantal maupun guling namun ia menjual bahan dasarnya yaitu randu. Disamping dia membuka lapangan kerja untuk tetangganya sebagai pengelupas kulit randu, juga sebagai penjemur randu, kuli panggul randu, dia juga melayani jasa penjualan kain kasur. Dari jasa penjualan kain kasur ini dia mengembangkan tenaga kerjanya sebagai tukan jahit mesin dan tukang jahit manual ( untuk membuat kasur kenong/banjar hilir kasur). Adapaun upah untuk penjahit satu kasur adalah 10.000 rupiah. Dalam menjahit bantal guling, satu bantal 1.000 dan satu guling 1.500 rupiah.
(Kapuk Mekar)
Posting Komentar